Paranatinga terletak di pedalaman Mato Grosso Brasilien, daerah terpencil yang memiliki sedikit penduduk yang mendiami gubug-gubug diantara semak-semak belukar. Di daerah ini datanglah pada tanggal 18 Februari 1967 Sr. Teodora Krause, Anete Pedó dan Julita Kuhsler dari Brasil Selatan. Para suster memenuhi permohonan Romo P. Jose Cont yang mengharapkan adanya suster untuk bekerja diantara umat. Penuh keberanian mereka mengawali karya mereka di bidang kesehatan, pendidikan dan pelayanan lainnya. Setelah ketiga pionir ini memulai, datanglah para suster lain yang membaktikan hidupnya di sana. Sr. Delfina Mueller, Sr. Teresinha Scheuer dan Sr. Iris Barbosa de Oliveira menjadi anggota komunitas saat ini.
Tahun ini, merupakan saat untuk merayakan 50 tahun pengabdian para suster yang telah menanamkan biji yang baik. Romo P. Lidiomar dos Santos mendukung para romo dan pengurus paroki untuk memberikan kejutan dan menghadiahkan pesta yang indah kepada para suster PI. Perayaan ini dilaksanakan pada hari Pentakosta 4 Juni 2017 bersama Uskup Derek John Christopher Byrne, para Imam, seminaris, para biarawati dan umat paroki.
Pada hari itu Sr. Ursula Kuhlmann dan Sr. Maria Rita Xavier Mendes dari TKU berada di acara ini karena sedang mengadakan visitasi. Para suster dan sahabat suster PI naik bis datang ke pesta ini, diantaranya Sr. Hedwiges Schaeffer yang pernah berkarya di tempat ini selamat 25 tahun di pusat kesehatan.
Selama pesta berlangsung para suster PI berulang-ulang dipuji pengabdiannya baik oleh paroki maupun oleh pemerintahan kota sebagai tanda penghargaan dan rasa terima kasih atas dedikasi dan pengabdiannya yang tekun selama 50 tahun:
Peristiwa yang sungguh mengesan adalah saat dibacakan surat dari Sr. Anete, salah satu suster pioner yang saat ini sedang berada di Florianópolis untuk istirahat guna pemulihan kesehatan. Keponakannya Nichte Nilce yang tinggal di Paranatinga membacakan surat Sr. Anete. Kemudian menyusul tepuk tangan sebagai ungkapan terima kasih untuk pengabdian yang panjang di bidang pendidikan dan karya lainnya.
Setelah perayaan ekaristi diadakan makan malam bersama. Pujian dan syukur kepada Allah yang hidup dan menyelenggarakan!
Sr. Mara Buttini