20.12.2022
SEKOLAH CINTA
Setiap orang memiliki sejarah dalam hidupnya tak terkecuali sejarah panggilan hidup religius. Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda merupakan hari istimewa bagi para Suster Penyelenggaraan Ilahi di Indonesia karena menjadi Pesta Pendirian Provinsi Maria Bintang Laut.
Pesta ini merupakan hari yang tak terlupakan, tidak hanya bagi provinsi, namun terlebih bagi Lasmian Tiodora Samosir dari Sumatera Utara dan Stefania Maria Anjela Opat dari Timor, Nusa Tenggara Timur. Kedua saudari kita diterima oleh Sr. Klarista SDP selaku Provinsial Provinsi Indonesia pada 8 Desember 2022 untuk memasuki masa postulat di Komunitas Postulat-Novisiat St. Theresia. Mereka menyatakan cinta pertamanya pada Yesus di dalam Kongregasi Suster Penyelenggaraan Ilahi dengan hati yang siap melangkah untuk lebih mengenal kasih-Nya.
Lasmian dalam sharingnya mengatakan, “Di dalam masa pergulatanku, setiap saat aku selalu berdoa pada Tuhan minta petunjuk ke mana arah hidupku selanjutya, hingga aku mendapatkan petunjuk melalui kata penyelenggaraan ilahi. Aku bertanya-tanya benarkah ada Kongregasi Suster Penyelenggaraan Ilahi? Berawal dari rasa penasaran aku memberanikan diri melangkah mencari tahu hingga kutemukan Kongregasi Suster Penyelenggaraan Iahi dan aku berani memutuskan untuk melanjutkan panggilanku di sini.”
Anjela juga mengungkapan perjalanan panggilan melalui pengalaman imannya, “Ketertarikan saya pada kongregasi berawal dari melihat kehidupan para suster dan kegiatan mereka sehari-hari. Ketertarikan itu terus menarik saya melalui berbagai proses dan dinamika yang terjadi sehingga saya semakin berkembang dan berani menapaki panggilan Tuhan ke tahap berikutnya.”
Sr. Klarista memberikan peneguhan kepada Lasmian dan Anjela, ”Postulat-Novisiat adalah sekolah cinta bukan sekolah yang ada ospek atau ada buli-membuli. Di tempat ini para Postulan-Novis belajar mencintai dan dicintai. Postulat adalah masa saling mengenal antara postulan dan kongregasi (Konstitusi 2020, 58). Pengenalan ini membutuhkan keterbukaan hati dari kedua belah pihak.”
Sr. Sirila (Novis II)