Salah satu dari anak-anak yang diasuh di rumah yang kami kelola sebagai Suster-suster Penyelenggaraan Ilahi, sekolah di sekolah Madre Josefa, milik Kongregasi Servas do Espírito Santo (SSpS). Bagi kami ini merupakan kisah nyata bersejarah demikian juga bagi para suster-suster SSpS. Mari kita melihat fakta sejarah masa lalu dan saat ini, yang membuat penasaran dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan. Mengusik iman dan menuntun pada kepastian bahwa Tuhan selalu membuat kejutan bagi kita, karena kita percaya bahwa Dialah yang menuntun kita dalam sejarah dan membuat sejarah bersama kita.
Berawal pada tahun 1878, dengan terjadinya penganiayaan oleh Kulturkampf, sekitar 9.000 Suster Religius diusir dari Jerman. Tak terkecuali para Suster Penyelenggaraan Ilahi. Mereka pergi mengungsi ke Belanda sebagai tempat yang aman. Mereka memulai tahap baru dan bertumbuh serta berkembang sebagai missionaris. Sekitar tahun 1882, beberapa Suster Penyelenggaraan Ilahi bekerja di dapur Seminari Steyl, di Belanda. Di Seminari ini hidup antara lain Pastor Arnoldus Janssen (pendiri Misionaris Serikat Sabda Allah) dan bekerjasama dengan beberapa orang yang bercita-cita ingin mendirikan sebuah Kongregasi Misionaris. Hal tersebut diketahui oleh umum dan menarik perhatian beberapa perempuan muda yang tertarik untuk bergabung dengan proyek misionaris yang jangkauannya luas. Demikianlah awal Maria Helena Stollenwerk (Ibu Maria), Hendrina Stenmanns (ibu Josepha) dan para calon muda lainnya diterima di Seminari Steyl, di mana Suster-Suster Penyelenggaraan Ilahi dipercayakan untuk membantu proses formasi para calon suster SSpS tersebut. Para suster bekerja di dapur dan para perempuan muda itu bertanggung jawab dalam bagian kebersihan. Proses pembinaan berlangsung selama 7 tahun di Seminari ini, yang selalu mengintegrasikan antara pekerjaan kebersihan dan pembinaan Kehidupan Religius Misionaris. Setiap hari diharuskan bekerja keras dan kegiatan diawali pagi hari. Mereka menjadi perempuan yang kuat, berani dan peka terhadap panggilan Tuhan, membiarkan diri dituntun dalam perjalanan hidup sehari-hari yang sering mengalami kesulitan. Mimpi itu menjadi kenyataan dan kedua Kongregasi tumbuh dan berkembang dalam misi, meluas ke seluruh dunia.
Dari Steyl ke Brazil – Bairro Fátima, Canoas/RS: Sekarang berusia 140 tahun, kedua kongregasi ini terus hidup dan tidak melupakan sejarah. Kita tidak pernah bosan menyaksikan kasih Tuhan dalam pelayanan-pelayanan yang dilakukan. Misi kedua Kongregasi telah menghasilkan banyak buah dan melanjutkan perjalanan, tanpa lelah melakukan proses pembaharuan, setia melaksanakan proyek Kerajaan Allah. Hari ini, di Bairro Fátima/Canoas, kita dapat mengandalkan para Misionaris Kongregasi SSpS yang diawali oleh Ibu Josefa, dan bersama dengan Komunitas Suster Penyelenggaraan Ilahi menyelenggarakan dan mengelola sebuah institusi – Jaringan Penyelenggaraan Ilahi untuk Aksi Sosial dan Kewarganegaraan (REDIPASC), merupakan sebuah yayasan sosial yang mempunyai misi untuk merawat kehidupan dalam bentuk perlindungan sosial dan mendapatkan hak kewarganegaraan. REDIPASC menyediakan layanan Perlindungan Khusus di 4 rumah tinggal. Setiap Rumah memiliki kapasitas 10 orang anak dan remaja untuk dilayani, dari usia 0 sampai 18 tahun. Mereka membutuhkan tindakan perlindungan yang ditentukan oleh Pengadilan Anak dan Remaja, oleh karena itu mereka harus diterima di Institusi.
Apakah ini Kebetulan atau memang jalan Tuhan? Pada tanggal 2 Oktober 2021, Hari peringatan para Malaikat Pelindung, salah satu anak kecil yang kami asuh, berusia tiga tahun, diterima di Day Care Ibu Josefa, milik Suster-Suster SSpS. Bagi kami, Suster-suster Penyelenggaraan Ilahi yang bertanggung jawab atas Institusi, pertemuan ini bukanlah sebuah kebetulan belaka, tetapi merupakan tonggak sejarah dalam sebuah kisah yang patut dikenang terus menerus untuk memahami betapa mengejutkannya jalan-jalan yang kita lalui dengan penuh syukur dan berkat Tuhan.
Sr.Lucila Teresinha Mai, SDP