12.10.2020
Maria
Di biara Friedrichsburg yang lama ada patung Maria, yang dibuat oleh Sr. Kunigild PI (meninggal tahun 2008) dari kedalaman imannya pada Allah Penyelenggara. Dengan perpindahan para suster ke Rumah Provinsi yang baru, patung ini pun di tempatkan di sebuah taman yang baru, lebih layak dan tepat. Di taman ini disediakan beberapa bangku dan mengundang siapapun yang lewat untuk berdoa kepada Maria.
Kita dapat melihat ekspresi wajah Maria yang tenang dengan kristal yang dipegangnya tampak berkilau. Dalam kitab Wahyu kita tetulis (Wahyu 2:17): “Siapa bertelinga hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan roh kepada umatnya. Barang siapa menang, kepadanya akan kuberikan dari manna yang tersembunyi dan aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang dia atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya" Ketika Anda membaca ayat ini dalam konteksnya, menjadi jelas bahwa batu ini dijanjikan kepada orang yang mengatasi godaan dan perjuangan untuk mempertahankan kekuatan imannya. Pada zaman dahulu, batu putih memiliki arti yang khusus. Di pengadilan batu putih dianggap sebagai tanda pengampunan. Dalam kegiatan sosial masyarakat batu putih diberikan sebagai kartu tanda masuk untuk orang miskin; setelah mempersembahkan batu ini, mereka diberi sesuatu untuk dimakan. Dengan latar belakang ini Batu putih dapat dipahami sebagai tanda masuk ke kerajaan Allah yang diberikan secara pribadi oleh kristus.
``Nama baru, hanya dapat diketahui oleh orang yang menerimanya´´ menunjukkan bahwa itu adalah pengakuan dari Yesus yang dirancang untuk seseorang. Nama mengingatkan saya pada sebutan penuh kasih yang saya terima dari keluarga,teman atau orang yang mencintai dan sangat mengenal saya. Oleh karena itu, nama-nama sering kali memiliki ciri khas yang sangat pribadi dan penuh kasih sayang. Biasanya tidak disebut di depan umum, tetapi hanya dalam pertemuan pribadi antara orang yang memberi nama dan orang yang menerimanya. Semoga keintiman dan kesatuan seperti ini dapat dialami dalam hubungan tiap pribadi dengan Kristus.
Setiap kali berupaya menafsirkan batu putih ini selalu tampak Maria Bunda Yesus.
Bukankah Maria berjanji akan mempersembahkan batu putih ini kepada setiap orang yang merenungkannya?
Refleksi ini dibuat oleh Sr. Kunigild:
Putri ibu pertiwi...
Kesederhanaan adalah kecantikanmu,
kasih karunia yang nyata!
Kehendak ilahi yang agung,
membawa milikMu dengan cara transparan seperti kristal
untuk kehidupan dunia
di tengah segala kebingungan -
di tengah segala keputusasaan -
di tengah segala godaan -
di tengah segala ketakutan dan penderitaan -
Oh, betapa menderitanya! -
O Maria,
kerendahan hatimu
adalah kerahiman yang kaya:
engkau membawa Buah - Keselamatan
dan kekudusan bagi semua orang -
dalam segala waktu:
Yesus, Putra Allah, Penebus Dunia!
(Kontemplasi Sdr. Kunigild)
Sr. Silvia-Johanna