02.03.2021
BANJIR SEMARANG: PANGGILAN DAN AKSI AKTUAL DI TENGAH PANDEMI
Banjir yang melanda Semarang sejak 6 Februari 2021 lalu mengusik batin kami untuk bergerak. Gerakkan ini dimulai dengan sebuah lontaran dan pembicaraan sederhana di ruang makan komunitas Griya Paseban. “Apa yang dapat kita lakukan untuk sesama yang menderita karena banjir?, cetus Sr. Hilda dan ditanggapi positif oleh semua anggota dengan antusias dengan memikirkan pelbagai kemungkinan juga resiko. Pandemi masih belum berlalu dan korban masih terus berjatuhan. Di saat yang sama, masyarakat di beberapa tempat di Semarang seakan “lumpuh” karena banjir. Semangat dan api kecil ini makin menyala ketika kami mengatakan “Ya” untuk beraksi, hal ini juga didukung oleh Sr. Klarista selaku Pemimpin Provinsi Indonesia dan para suster di setiap komunitas.Pembuatan poster sederhana yang dibagikan lewat media sosial mengetuk hati para donatur yang dengan tanggap dan sukarela menyumbangkan sebagian rezeki untuk aksi kemanusiaan ini.
Dana yang terkumpul ini pada awalnya digunakan untuk membuatkan nasi bungkus sebanyak 300-an. Hal lain yang menjadi kekuatan kami dalam aksi ini adalah keterlibatan banyak orang untuk berbagi kasih antara lain Forum Lintas Iman (PELITA) Semarang, Banser dan elemen masyarakat serta keterlibatan rekan kerja Griya Paseban. Dalam sekejap semangat meretas batas lintas iman dan kepercayaan dapat terjalin dengan sangat baik. Kolaborasi lintas batas seolah menjadi satu bahtera yang mengantar kami menjumpai sesama yang menderita. Setiap hari kami berkumpul di Masjid Ahmadiyah Semarang Jl. Erlangga kemudian menuju lokasi banjir. Untuk menjangkau rumah warga, kami harus naik perahu karet. Pada hari-hari selanjutnya tidak hanya nasi bungkus yang kami bagikan tapi sembako, obat-obatan, susu, dan air mineral serta buah. Kami bersyukur boleh terlibat aktif dalam sapaan Allah masa kini. Kami memaknai pengalaman ini sebagai upaya lanjutan mewujudkan visi Provinsi Maria Bintang Laut Indonesia, Allah Penyelenggara yang Kreatif Memberdayakan Kita dengan Sukacita Pergi Meretas Batas, Merangkul kehidupan yang Terancam. Sebagai religius muda, kami bersyukur dan bangga bahwa di tengah pandemi ini kami diajak keluar dari zona nyaman dan ketakutan, kami diajak untuk menangkap karya kreatif Allah sebagai Saksi Penyelenggaraan Ilahi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. “Lebih baik menyalakan pelita daripada mengutuk kegelapan”.
Tulisan yang hampir sama pernah dimuat di https://www.sesawi.net/bersama-suster-penyelenggaraan-ilahi-sdp-donasi-amal-untuk-korban-banjir-semarang/